Solitude

Dan kaupun terusir dari rumah
sebatas kata lembut namun tegas
sekuat hasrat diri dan kehormatan kaum
sebesar dosa yang tak berampun

Dan kaupun terusir dari rumah
sembilan belas tahun sudah,
mama gagal mendidikmu
pergilah, bawalah apa yang bukan dariku.
Tak lagi mama ingat telah melahirkanmu.


O demi cinta karena cinta
kaupun terusir dari rumah . . .

Mama maafkanlah adek,
adek sayang sama mama . . .
Tlah kau coreng muka mama
Siapakah laki-laki itu?
Jangan pernah kembali ke rumah ini

Oleh karena cinta
benih laki-laki kecintaannya
Oleh karena aib
dua minggu digugurkannya


Dan kaupun terusir dari rumah . . .
Duka dan lara tak mengusik senyum riangmu
Naluri kemudaanmu membuncah gejolak hati
Penuh rindu pada sang kekasih

Kasih, aku kini sebatang kara
Kutunggu engkau di tempat biasa
Darinya ku kan menapak jalan
yang tak pernah kulalui . . .



Perempuan Itu

Sepinya malam ini, membawa kenangan masa lalu

Menusuk kalbu merobek jantung

Biar kau tau luka di hati takkan sembuh

Biar kau pahami dalamnya sayatan di hatiku

Kenangan indah menambah lara

Senyumanmu mengiris tulang bagai sembilu

Apa gerangan membuatmu setega itu

Sungguh aku menyesali telah mencintaimu


Hanya untuk terinjak dan teraniaya

Sungguh kutangisi cintaku yang tak pernah pudar padamu . . .

Katakanlah, apa gerangan membuatmu sekejam itu padaku



Perempuan


Syahdan, konon katanya menurut tutur tinular petuah serta wejangan dari para Guru serta Alim Ulama, karakteristik sifat perempuan dari sudut pandang laki-laki (Timur?) dapat dibagi dalam 4 (empat) jenis perempuan. Tersebutlah perempuan Kunti, perempuan Japati, perempuan Pedati serta perempuan Sejati.

  • Perempuan Type Kunti, sebagaimana istri Pandudewanata dinisbahkan, adalah type perempuan yang jika suami meninggalkan rumah, maka dia akan kelayapan sendiri mencari laki-laki lain. Bagi yang mungkin kurang mengikuti kisah pewayangan, Kunti adalah ibu dari Pandawa Lima, yang kesemuanya berbeda ayah.
  • Perempuan Type Japati, layaknya si burung merpati (japati) yang terbang menghampiri waktu kita taburkan makanannya, perempuan jenis ini akan datang menghampiri setiap lelaki yang sanggup menghamburkan uang dan hartanya. Cantik, indah dan sedap dipandang mata, namun kesetiaan perempuan jenis ini hanya sebatas tebalnya kantong kaum lelaki. Jangan harapkan dia menemanimu di kala susah. Hana peng hana inong, nangadong hepeng nangadong biang.
  • Perempuan Type Pedati, waspadalah kaum lelaki dengan perempuan jenis ini. pecutnya akan bergetar melecut-lecut sekencang-kencangnya, bagaikan cambuk sais mengejar setoran setiap harinya. Lelaki bagi perempuan jenis ini hanyalah kuda beban yang harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan serta keinginannya. Selebihnya, si lelaki berbuat apapun diluaran bukan urusan baginya.
  • Perempuan Type Sejati, Wahai kaum Lelaki, beruntunglah kalian jika mendapatkan perempuan jenis ini. Susah senang selalu menemani, manis tutur bahasanya lagi sedap dipandang mata. Hmmm, tentu saja perempuan idaman seperti ini jadi dambaan setiap lelaki.


Catatan Kaki:
Tulisan ini tentu saja akan terdengar sangat male-chauvinist (hehehe) dan jadul banget, apalagi jika dibaca oleh kaum perempuan modern jaman sekarang. Jadi silakan saja , monggo, di-challenge keabsahannya. Hanya tadi saya katakan ini kan konon katanya, jadi boleh percaya boleh tidak, tergantung keyakinan kita masing-masing saja.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Earn Money With Your Website